SURVIVAL UNTUK MENJADI SURVIVOR DALAM PENDAKIAN DAN KECELAKAAN
Beberapa hari ini, media kita ramai meliput berita jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 di sekitar puncak Gunung Salak, Bogor. Para keluarga korban, pihak-pihak yang terkait dengan evakuasi, Reporter dan Pembawa berita berharap ada survivor dalam kejadiaan naas itu.
Apa sesungguhnya Survivor itu? Bagaimana jika kita mengalami naas dan tersesat di alam liar? Apa tindakan kita agar bisa kembali ke keluarga?
Survivor berasal dari kata Survival yang dalam kamus pecinta alam bebas diterjemahkan sebagai upaya untuk mampu menjaga kelangsungan hidup di alam bebas.
Orang yang berhasil selamat dan bisa kembali dari alam bebas itulah disebut Survivor.
SURVIVAL sendiri timbul karena adanya MASALAH yaitu gap antara ekspektasi manusia terhadap apa yang tersedia di alam yang liar dan buas dari suatu tindakan pendakian, penelusuran, ketersesatan dari pendakian dan penelusuran itu ataupun dari suatu kecelakaan – yang menyebabkan manusia itu mau tak mau harus berhadapan dan berdamai dengan alam.
Cara berhadapan dan berdamai dengan alam itulah yang menentukan pengambilan PEMECAHAN MASALAH yang tepat agar bisa menjadi SURVIVOR.
Jika kita sederhanakan dalam suatu alur maka akan didapat alur ini: SURVIVAL – MASALAH – PEMECAHAN MASALAH – SURVIVOR.
Masalah terjadi karena tiga unsur berikut:
1. Manusia
Masalah utama dalam survival adalah kita sendiri! Musuh utama manusia adalah KETAKUTAN. Sesiap apapun mental dan fisik, ketika berhadapan dengan alam yang tidak biasa kita prediksi sebelumnya, maka ketakutan akan menyerang, akibatnya mental menjadi lemah – pikiran tidak jernih – fisik melemah – pelan-pelan meninggal.
2. Alam
Alam terdiri dari gunung, hutan rimba, sungai, gurun dan cuaca. Bagaimana menghadapi ketika anda berada diantaranya?
3. Binatang dan Makanan
Bagaimana anda menghindari atau menghadapi binatang buas? Bagaimana anda menjadikan binatang sebagai pertanda alam? Bagaimana menjadikan binatang sebagai sumber makanan? Bagaimana menjadikan tanaman di sekitar sebagai sumber makanan dan bagaimana bisa menemukan air?
Sementara dalam Pemecahan Masalah, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:
1. Ground Medical (Pencegahan Pertama Pada Kecelakaan/ P3K) akibat dari hipotermia (penurunan suhu tubuh), Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), Hipoxia (Kekurangan O² pada tubuh) serta luka / patah pada tubuh.
2. Navigasi Darat yaitu upaya untuk mengetahui arah yang belum kita kenal/ketahui.
3. Pionering yaitu suatu kegiatan pemeloporan/penerobosan berbagai hambatan alam maupun buatan untuk mencapai suatu wilayah dengan menggunakan keahlian baik dengan atau tanpa peralatan.
4. Mountaineering yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan ketinggian dan memanjat gunung.
Saya tidak membahas secara detail teknis , karena kemungkinan akan menjadi sulit diterima kaum awam.
Ada tips khusus yang mungkin bisa membatu seorang awam menjadi survivor yaitu dengan menggunakan metoda STOP:
Stop (berhenti),
Thinking (berpikir),
Observation (Mengobservasi keadaan sekitar) dan
Planning (membuat perencanaan survival).
Kemudian gunakan petunjuk-petunjuk sederhana berikut ini:
1. Mencari tempat yang lebih tinggi untuk keamanan, observasi dan akurasi wilayah yang harus dituju.
2. Menuju kearah Timur . Ketika berada hutan belantara perhatikan kulit pohon, dimana ia lebih kering dan tidak lembab maka itu adalah Timur. Ketika diketinggian, jika pohon agak merunduk kesuatu arah maka itulah Timur.
3. Ketika harus bermalam dalam hutan: jangan didekat mata air/sumber air atau tempat yang sudah lapang karena kemungkinan itu jalan hewan dan hewan cenderung kesana. Jangan di bawah pohon besar dan jangan ditempat yang miring.
4. Cari aliran sungai, karena akan mengantarkan kita ke permukiman penduduk.
5. Tumbuhan yang tidak bisa dimakan:
A. pohonnya tinggi, buahnya kecil dan indah.
B. jika biji yang jatuh di tanah utuh tidak dipatuh burung atau dimakan hewan lain.
C. daunnya tebal dan berbentuk.
D. getahnya banyak dan aromanya tajam.
6. Merasakan apakah makanan beracun atau tidak:
a. gunakan ujung bibir,
b. gunakan pinggir bibir,
c. gunakan lidah depan atau
d. gunakan belakan kuping (dioleskan).
Jika bereaksi(gatal,panas), maka hindari makanan tersebut.
7. Untuk mengetahui air yang sehat dan bisa diminum, perhatikan apakah ada hewan yang meminumnya. Ingat, kita bisa bertahan hidup tanpa makan, tapi tidak bisa bertahan tanpa air!
8. Memasak daging atau makanan bisa dengan cara memasukkan kedalam lubang tanah atau masukkan kedalam bambu.
9. Untuk mengetahui cuaca dan waktu:
a. jika semut masuk ke lubang beriring, maka kemungkinan besok akan turun hujan(Nanti kami ulas tersendiri).
b. jika jangkrik hijau berbunyi, maka waktu menunjukkan sekitar jam 18.45 WIB.
Semoga catatan sederhana ini bisa membantu, ketika kita berada dalam kesesatan apalagi terjadinya karena kecelakaan,nanti akan kami ulas perbagian....
Rating : 5
Oleh-mahadewa
Beberapa hari ini, media kita ramai meliput berita jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 di sekitar puncak Gunung Salak, Bogor. Para keluarga korban, pihak-pihak yang terkait dengan evakuasi, Reporter dan Pembawa berita berharap ada survivor dalam kejadiaan naas itu.
Apa sesungguhnya Survivor itu? Bagaimana jika kita mengalami naas dan tersesat di alam liar? Apa tindakan kita agar bisa kembali ke keluarga?
Survivor berasal dari kata Survival yang dalam kamus pecinta alam bebas diterjemahkan sebagai upaya untuk mampu menjaga kelangsungan hidup di alam bebas.
Orang yang berhasil selamat dan bisa kembali dari alam bebas itulah disebut Survivor.
SURVIVAL sendiri timbul karena adanya MASALAH yaitu gap antara ekspektasi manusia terhadap apa yang tersedia di alam yang liar dan buas dari suatu tindakan pendakian, penelusuran, ketersesatan dari pendakian dan penelusuran itu ataupun dari suatu kecelakaan – yang menyebabkan manusia itu mau tak mau harus berhadapan dan berdamai dengan alam.
Cara berhadapan dan berdamai dengan alam itulah yang menentukan pengambilan PEMECAHAN MASALAH yang tepat agar bisa menjadi SURVIVOR.
Jika kita sederhanakan dalam suatu alur maka akan didapat alur ini: SURVIVAL – MASALAH – PEMECAHAN MASALAH – SURVIVOR.
Masalah terjadi karena tiga unsur berikut:
1. Manusia
Masalah utama dalam survival adalah kita sendiri! Musuh utama manusia adalah KETAKUTAN. Sesiap apapun mental dan fisik, ketika berhadapan dengan alam yang tidak biasa kita prediksi sebelumnya, maka ketakutan akan menyerang, akibatnya mental menjadi lemah – pikiran tidak jernih – fisik melemah – pelan-pelan meninggal.
2. Alam
Alam terdiri dari gunung, hutan rimba, sungai, gurun dan cuaca. Bagaimana menghadapi ketika anda berada diantaranya?
3. Binatang dan Makanan
Bagaimana anda menghindari atau menghadapi binatang buas? Bagaimana anda menjadikan binatang sebagai pertanda alam? Bagaimana menjadikan binatang sebagai sumber makanan? Bagaimana menjadikan tanaman di sekitar sebagai sumber makanan dan bagaimana bisa menemukan air?
Sementara dalam Pemecahan Masalah, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:
1. Ground Medical (Pencegahan Pertama Pada Kecelakaan/ P3K) akibat dari hipotermia (penurunan suhu tubuh), Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), Hipoxia (Kekurangan O² pada tubuh) serta luka / patah pada tubuh.
2. Navigasi Darat yaitu upaya untuk mengetahui arah yang belum kita kenal/ketahui.
3. Pionering yaitu suatu kegiatan pemeloporan/penerobosan berbagai hambatan alam maupun buatan untuk mencapai suatu wilayah dengan menggunakan keahlian baik dengan atau tanpa peralatan.
4. Mountaineering yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan ketinggian dan memanjat gunung.
Saya tidak membahas secara detail teknis , karena kemungkinan akan menjadi sulit diterima kaum awam.
Ada tips khusus yang mungkin bisa membatu seorang awam menjadi survivor yaitu dengan menggunakan metoda STOP:
Stop (berhenti),
Thinking (berpikir),
Observation (Mengobservasi keadaan sekitar) dan
Planning (membuat perencanaan survival).
Kemudian gunakan petunjuk-petunjuk sederhana berikut ini:
1. Mencari tempat yang lebih tinggi untuk keamanan, observasi dan akurasi wilayah yang harus dituju.
2. Menuju kearah Timur . Ketika berada hutan belantara perhatikan kulit pohon, dimana ia lebih kering dan tidak lembab maka itu adalah Timur. Ketika diketinggian, jika pohon agak merunduk kesuatu arah maka itulah Timur.
3. Ketika harus bermalam dalam hutan: jangan didekat mata air/sumber air atau tempat yang sudah lapang karena kemungkinan itu jalan hewan dan hewan cenderung kesana. Jangan di bawah pohon besar dan jangan ditempat yang miring.
4. Cari aliran sungai, karena akan mengantarkan kita ke permukiman penduduk.
5. Tumbuhan yang tidak bisa dimakan:
A. pohonnya tinggi, buahnya kecil dan indah.
B. jika biji yang jatuh di tanah utuh tidak dipatuh burung atau dimakan hewan lain.
C. daunnya tebal dan berbentuk.
D. getahnya banyak dan aromanya tajam.
6. Merasakan apakah makanan beracun atau tidak:
a. gunakan ujung bibir,
b. gunakan pinggir bibir,
c. gunakan lidah depan atau
d. gunakan belakan kuping (dioleskan).
Jika bereaksi(gatal,panas), maka hindari makanan tersebut.
7. Untuk mengetahui air yang sehat dan bisa diminum, perhatikan apakah ada hewan yang meminumnya. Ingat, kita bisa bertahan hidup tanpa makan, tapi tidak bisa bertahan tanpa air!
8. Memasak daging atau makanan bisa dengan cara memasukkan kedalam lubang tanah atau masukkan kedalam bambu.
9. Untuk mengetahui cuaca dan waktu:
a. jika semut masuk ke lubang beriring, maka kemungkinan besok akan turun hujan(Nanti kami ulas tersendiri).
b. jika jangkrik hijau berbunyi, maka waktu menunjukkan sekitar jam 18.45 WIB.
Semoga catatan sederhana ini bisa membantu, ketika kita berada dalam kesesatan apalagi terjadinya karena kecelakaan,nanti akan kami ulas perbagian....
0 comments:
Posting Komentar
TinggaL kan jejak Anda dan Jangan Lupa *Follow blog ini. pasti akan saya follow balik.