Fakta Unik dari BBM
Ini cara berpikir Bapak Waluyo yang sederhana dan lugu aja yakni: berkurangnya penggunaan BBM berarti berkurangnya pengeluaran negara untuk subsidi BBM. Dengan demikian harga BBM tidak perlu dinaikkan, ya kan?
Menaikkan harga BBM itu bagus asal pemerintah mampu menjaga agar kenaikan harga atas barang-barang lain tidak liar. Selain itu, pengurangan subsidi terhadap BBM, dananya bisa dialirkan untuk subsidi kebutuhan pokok rakyat yang naik itu.
Pada kenyataannya, rakyat miskin itu kebutuhannya tidak banyak. Mereka tidak punya kulkas, tidak punya AC dan tidak punya mobil. Para penikmat subsidi BBM itu kan kalangan yang lebih mampu; punya AC, mobil dsb. Mereka tidak peduli apakah indonesia akan masuk daftar negara terbesar ke 4 di dunia dalam hal emisi CO2. Yang penting kenyamanan mereka tidak terganggu, tul?
Nah sekarang beberapa cara menghemat BBM :
- Yang punya mobil, simpan mobil dirumah. Beli sepeda motor untuk pergi ke kantor dll. Cari sepeda motor yang lebih irit bensin. Selain itu beli sepeda dan sepatu jogging. Mobil hanya digunakan misalnya sesekali ke luar kota bersama keluarga.
- Kantor, instansi menyediakan bus untuk antar jemput karyawan/pegawai. Bus nya bus gandeng agar bisa banyak mengangkut penumpang. Selain itu, kalau ada dana, pemerintah membangun jalur trem. Tetapi mutlak membangun jalur sepeda dan trotoir agar orang nyaman bersepeda dan jalan kaki.
- Mobil-mobil baru yang beredar diutamakan mobil kecil hybrid/bahan bakar gas atau mobil elektrik.
- Sementara itu, pemerintah dan rakyatnya juga aktiv memaksimalisasikan penggunaan enerji terbarukan dari sumber surya, angin, air, ombak dll. Orang-orang kaya semestinya membangun panel-panel penangkap surya di atap rumah untuk memenuhi kebutuhan enerji rumah tangga.
- Upayakan membangun rumah bukan untuk dipasang AC melainkan dengan konstruksi agar lebih banyak udara masuk. Sekeliling rumah ditanam pepohonan agar sejuk.
- Lampu-lampu penerang jalan sumber enerjinya dari surya. Siang hari panel kecil yang dipasang diatas lampu itu menampung sinar surya, begitu hari mulai gelap otomatis lampu nyala. Begitu pula lampu-lampu hias di gedung-gedung/pertokoan, enerjinya dari sumber alam gratis, bukan dari minyak dan batu bara yang akan habis dan penyebab efek rumah kaca.
Banyak ide lainnya, silahkan berbagi saran dan alternatif.
NB: Bapak Waluyo sudah lama melakukan praktek, bukan cuma omong doang. Kemana-mana naik sepeda, jalan kaki atau naik angkutan umum (sombong dikit ah). Mobilnya awet dirumah. Dipakai untuk keperluan yang penting-penting aja. Salam....
0 comments:
Posting Komentar
TinggaL kan jejak Anda dan Jangan Lupa *Follow blog ini. pasti akan saya follow balik.