Ads Space

0 ♥ CINTA ♥

https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/s320x320/425219_340724725974419_100001106838067_930453_413796520_n.jpg

♥ CINTA ♥

Sobat blogger,Kali ini Mahadewa mencoba memahami Cinta .Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Rasullulah SAW bersabda “Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Bukhari dan Muslim).

Cinta dan keimanan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Cinta yang dilandasi iman akan membawa seseorang kepada kemuliaan sebaliknya cinta yang tidak dilandasi iman akan menjatuhkan seseorang ke jurang kehinaan (syahwat). Cinta dan keimanan laksana dua sayap burung. Imam Hasan Al Banna mengatakan bahwa dengan dua sayap inilah Islam diterbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan. Karena, bila iman tanpa cinta akan pincang, dan cinta tanpa iman akan jatuh ke jurang kehinaan. Selain itu iman tidak akan terasa lezat tanpa cinta dan sebaliknya cinta pun tidak lezat tanpa iman. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW: Barang siapa ingin memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah SWT. (HR. Imam Ahmad, dari Abu Hurairah).

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kaum Muslimin tentang keutamaan mencintai Allah dan dirinya, “ Katakanlah, jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS.Ali Imran:31). Cinta merupakan pondasi sekaligus sebagai motivator seseorang bekerja dengan maksimal. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik amal adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.” (HR.Abu Dawud). Pecinta sejati, adalah seseorang yang jika berbicara karena Allah. Jika ia diam, juga karena Allah. Jika ia bergerak karena Allah dan diamnya karena mengharap pertolongan Allah.

Cinta adalah fitrah yang diberikan Allah untuk semua makhluk guna mempertahankan eksistensinya. Cinta kita terhadap sesama manusia adalah karunia yang diberikan Allah, yang dengan dasar cinta itu, antara lain, kita membina keluarga/menikah, kemudian melahirkan generasi penerus kita, semua itu adalah karunia dan nikmat yang Allah berikan untuk kita. Allah SWT berfirman: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum: 21).

Suatu keistimewaan bagi orang-orang yang diberi kepercayaan untuk berbicara tentang cinta, tapi bagi saya pribadi yang sedang belajar memahami hakikat cinta merupakan pelajaran hidup sekaligus cambuk pemicu untuk sentiasa berbenah. Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia yang mampu merajut semua emosi dalam berbagai peristiwa kehidupannya, begitu agung tapi juga terlalu rumit. Kerumitan yang ada didalamnya memiliki daya tarik tersembunyi dan pengaruhnya begitu dahsyat dalam kehidupan manusia. Demikianlah cinta. Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar pada diri setiap manusia. Cinta memiliki daya tarik yang luar biasa. Ia mampu membuat manusia terhanyut dan tenggelam karenanya. Ia mengubah amarah menjadi ramah, penjara menjadi istana, sedih jadi bahagia begitupun sebaliknya

Cinta itu seperti kupu-kupu, semakin dikejar, semakin lari, tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang pada saatnya. Cinta dapat membuat kita bahagia tapi kadang juga membuat sedih. Cinta akan berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang, atau menemukan orang yang sempurna, karena tidak ada manusia yg sempurna, justru cinta menjadi indah dan bermakna, apabila kita dapat mengisi dan memaklumi serta menerima kekurangan orang yang kita cintai, saling menghargai dan saling memahami

Cinta merupakan anugrah Allah yang diberikan kepada setiap insan bernyawa. Ia ada pada orang dewasa, remaja dan juga pada anak2 kecil yang hanya mampu menangis bila ada rasa kecewa. Rasa cinta bisa merasuk dalam jiwa yang melankolis hingga antagonis. Cinta hadir dengan tiba2 dan ada juga yang memang telah terencana, cinta bisa hadir pada semua golongan, mulai dari seorang petani hingga petinggi negeri, para akademis maupun politisi bahkan para aktivis dakwah.

Namun para pecinta, harus waspada, karena banyak yang salah menafsirkan makna cinta hingga menyebabkanya terjerumus dalam kenistaan dan kehancuran. Cinta yang menyebabkan manusia pada jurang kehancuran adalah syahwat dunia. Syahwat dunia inilah yang menjadi penghalang seseorang untuk menemukan cinta sejatinya. Allah SWT mengingatkan dalam firmanNya: Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS. At taubah : 24). “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu tapi kau pasti akan mati. Berbuatlah sekehendakmu tapi kau pasti dibalas. Dan cintailah siapapun yang kau mau tapi engkau pasti berpisah dengannya.” (HR. Ath Thabrani).

Cinta bagaikan lautan, sungguh luas dan indah. Ketika kita tersentuh tepinya yang sejuk, ia mengundang untuk melangkah lebih jauh ke tangah, yang penuh tantangan, hempasan dan gelombang bagi siapa saja ingin mengarunginya. Namun carilah cinta yang sejati, di lautan cinta berbiduk takwa berlayarkan iman yang dapat melawan gelombang setan dan hempasan nafsu, Insya Allah kita akan sampai kepada tujuan, cinta yang berlandaskan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. ukan karena bujuk rayu setan, bukan pula karena desakan nafsu yang menggoda.

Bila kelak sahabat2 merasakan getaran cinta, maka hadapilah, jangan lari dan menghindari rasa itu, karena rasa cinta itu adalah karunia Allah yang sangat indah. Namun tetap harus diingat, jagalah rasa cinta itu, agar tidak ternodai oleh hawa nafsu syahwat yang dapat menghancurkan kemurnian cinta Sahabat2ku, belajarlah mencintai seseorang yang baik menurut 'Syari'at', belajarlah mencintai seseorang yang benar2 mencintai Allah, belajarlah mencintai seseorang yang dipilihkan Allah untuk kita, yang memenuhi kriteria agama Islam, Al Quran & Hadits, belajarlah mencintai seseorang yang bertanggung jawab kepada Allah SWT.

Karena jika kita hanya mencintai fisik yang menawan dan wajah yang rupawan saja, tanpa di iringi dengan keimanan dan cinta yang kuat kepada Allah SWT maka itu bisa jadi sekedar memenuhi 'hawa nafsu hati kita saja', karena belum tentu orang itu bisa membahagiakan kita dunia & akherat, tentu orang seperti itu pun tidak akan membawa berkah bagi keluarga yang akan kita bangun kelak. Cintailah seseorang yang benar2 mencintai Allah dan bertangung jawab karena Allah SWT.
...
Rating : 5 Oleh-mahadewa
Artikel Menarik Lainnya

0 comments:

Posting Komentar

TinggaL kan jejak Anda dan Jangan Lupa *Follow blog ini. pasti akan saya follow balik.